PENGENALAN MOTOR
BAKAR BENSIN DAN DIESEL
(Laporan Praktikum Motor Bakar dan Traktor
Pertanian)
Oleh
Kelompok 8
(delapan)
1. Rizky Legowo 1414071087
2. Ryan Aditama 1414071089
3. Sasongko
Aji wibowo 1414071091
4. Sukron Mahmud 1414071093
5. Suseno Ali
Akbar 1414071095
6. Yesi Erika 1414071101
LABORATORIUM DAYA ALAT
DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK
PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehiduapan
sehari-hari kita sering melihat berbagai jenis kendaraan yang bergerak melaju
dengan bebas dijalan bahkan kita pun sering mengendarainaya. untuk dapat
bergerak tentunya kendraan tersebut memerlukan suatu motor penggerak. Motor
penggeraktersebut membutuhkan bhan bakar untukdapat bekerja sebagaimana
fungsinya .Bahan bakar tersebut dapat berupa cairan (bensin , pertamax, solar, dll)
padatan (batu bara, kayu, dll) dan gas (gas alam).
Motor bakar adalah pesawat yang menggunakan energi termal
untuk melekukan kerja mekanik atau yang mengubah energi termal menjadi energi
mekanik ,sedang energi itu sendiri dapat diperoleh dengan pembakaran , proses
fisi bahan bakar nuklir atau prose-proses lainnnya .Yang termasuk kedalam motor
bakar internal antara lain motor otto,motor diesel dan motor turbin gas. dari
ketiga jenis motor motor bakar tersebut motor bakar bensin dan diesel adalah
yang umum digunakan dan banyak dipakai dalam berbagai bidang . Mootor bakar
internal adalah penghasil daya yang man pembakaran dan penghasil daya berada
dalm silinder.
Motor bensin merupakan pengembangan dan perbaikan dari
mesin otto yang dilengkapi dengan kabulator dan busi .Oleh karena itu motor
bensin disebut juga Spark Ignition Engine
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum pengenalan motor bakar ini
adalah sebagai berikut.
1.
Memahami dan menganalisis prinsip kerja
motor bakar bensin dan diesel.
2.
Memahami
perbedaan komponen pada motor bakar bensin dan diesel.
3.
Mengetahui
komponen dan fungsi dari motor bakar bensin dan diesel.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Motor bakar dalam
bekerja dengan cara membakar bahan bakar dengan campuran udara dalam ruang
bakar. Proses ini menghasikan kerja dan panas. Panas berlebih yang ditimbulkan
dari proses ini dapat mengganggu kinerja mesin. Oleh karena itu motor bakar
atau mesin memerlukan sebuah sistem pendingin untuk mencgah panas berlebih yang
mungkin timbul. Selain dari proses pembakaran, panas juga ditimbulkan oleh
gesekan antara komponen-komponen mesin yang bergerak. Hal ini sesuai dengan
hukum fisika, dimana energi gerak pada benda yang bergesekan sebagian akan
diubah menjadi panas (Carey,1968).
Motor bakar merupakan suatu mesin
konversi energi yang merubah energi kalor menjadi energi mekanik. Dengan adanya
energi kalor sebagai suatu penghasil tenaga maka sudah semestinya mesin
tersebut memerlukan bahan bakar dan sistem pembakaran yang digunakan sebagai
sumber kalor. Motor bakar yang menggunakan bahan bakar bensin disebut dengan
motor bensin dan motor bakar torak yang menggunakan bahan bakar solar disebut
motor diesel.
Motor bensin memperoleh tenaga dari hasil pembakaran bahan bakar dan udara menghasilkan daya. Pada sepeda motor sebagian besar masih menggunakan karburator yaitu alat untuk mencampur antara bahan bakar bensin dan udara supaya menjadi gas pada motor bensin disebut karburator. (Haryono, 1995).
Motor bensin memperoleh tenaga dari hasil pembakaran bahan bakar dan udara menghasilkan daya. Pada sepeda motor sebagian besar masih menggunakan karburator yaitu alat untuk mencampur antara bahan bakar bensin dan udara supaya menjadi gas pada motor bensin disebut karburator. (Haryono, 1995).
Motorbakar torak
terbagi menjadi 2 jenis utama ialah motor bensin dan motor diesel. Perbedaan
yang utama dari kedua jenis motor bakar torak tersebut ialah pada sistem
penyalaannya. Pada motor bensin, bahan bakar dinyalakan dengan loncatan bunga
api listrik. Pada motor diesel, penyalaan terjadi karena bahan bakar
disemprotkan ke dalam ruang silinder yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Proses
pembakaran yang terjadi pada motor bensin sedikit berbeda dengan pada motor
diesel. Karena penyalaannya terjadi dengan cara diberikannya percik api kepada
campuran bahan bakar dan udara yang bertekanan dan bersuhu tinggi, maka proses
pembakarannya berlangsung secara sangat cepat. Sedangkan pada motor diesel,
proses penyalaan bahan bakar terjadi dengan cara disemprotkannya bahan bakar ke
dalam ruang silinder berisi udara panas yang suhunya melebihi titik nyala bahan
bakar tersebut. Maka
ketika bahan bakar disemprotkan, bahan bakar tersebut akan bercampur dengan
udara panas dan seketika terjadi penyalaan. Pada saat berlangsung penyemprotan
bahan bakar tersebut, torak sudah bergerak menjauh dari TMA (Tasliman, 2001).
Proses pembakaran akan
terjadi bila ada bahan bakar, ada oksigen, dan adanya suhu yang tinggi. Suhu
yang tinggi tersebut harus mencapai titik bakar bahan bakar, walaupun suhu
tinggi tetapi bila titik bakar tidak tercapai, maka tidak akan terjadi
pembakaran. Pada motor bensin, suhu yang tinggi ditimbulkan oleh udara dan
bahan bakar yang ditekan dalam silinder kemudian titik bakar dicapai dengan
memercikkan bunga api listrik, sedang pada motor diesel suhu yang tinggi
diakibatkan karena adanya udara yang dimampatkan dalam silinder sehingga titik
bakar dapat dicapai dengan pemampatan udara ini (Munandar, 1979).
Pada motor diesel, kompresi yang
dilakukan pada silinder dilakukan agar menghasilkan suhu yang tinggi untuk
memulai pembakaran. Proses pembakaran pada silinder motor diesel terjadi
setelah bahan bakar dimasukkan (atau disemprotkan) ke dalam silinder
(melalui nozzle). Secara umum, tujuan kompresi adalah untuk mempertinggi rendemen
panas (thermal efficiency). Rendemen panas merupakan hasil bagi dari daya
mekanis yang dihasilkan pada silinder, dengan daya kimia yang terkandung pada
bahan bakar. Nilaicompression ratio untuk motor diesel adalah 18 : 1,
sedangkan untuk motor bensin adalah 8 : 1 (Wanders, 1978). Perbandingan
kompresi motor diesel pada umumnya berkisar antara 12 dan 20 .Pada
motor diesel, tekanan pada silinder dapat mencapai 30 kg/cm2, dan
temperatur pada silinder dapat mencapai 550 oC (Arismunandar dan
Tsuda, 1986).
III.
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Motor Bakar dan Traktor
Pertanian tentang Pengenalan
motor bakar bensin dan diesel dilaksanakan pada hari Jumat, 18 September 2015 pukul 09.30-11.30 di Laboratorium Daya,
Alat dan Mesin Pertanian,Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum
Motor Bakar dan Traktor Pertanian tentang pengenalan motor bakar adalah alat peraga motor bensin , motor diesel , buku serta pena untuk
mencatat.
3.3 Diagram Alir
Dipersiapkan alat berupa simulasi motor bakar bensin dan diesel
|
jkjjdicatat penjelasan dan kemudian salah
satu praktikan menjelaskan ulang
|
Diamati serta dicatat setiap
langkah serta prinsip kerjanya
|
Dijelaskan
masing masing prinsip kerja motor bakarbensin dan diesel
|
Dijelaskan tentang komponen
dan fungsi dari motor bakar bensin dan diesel
|
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Dalam praktikum kali ini diperoleh data pengamatan
sebagai berikut :
a.
Motor
Diesel
No
|
Nama
|
Deskripsi
|
1
|
Silinder
|
tempat untuk berlangsungnya proses
atau siklus dari motor.
|
2
|
Torak
|
untuk mengubah gerakan
bolak-balik menjadi gerakan isap dan tekan, juga sebaliknya untuk mengubah
tekanan pembakaran menjadi tenaga mekanik (gerak bolak- balik).
|
3
|
Pena torak
|
untuk
menghubungkan torak dengan batang torak
|
4
|
Pena engkol
|
untuk menghubungkan poros engkol
dengan batang torak.
|
5
|
Poros engkol
|
untuk mengubah gerak bolak-balik
torak menjadi gerak putar pada sumbu utama motor.
|
6
|
Batang torak
|
untuk meneruskan gaya dari torak ke
poros engkol.
|
7
|
Saluran masuk
|
yaitu
saluran udara dan bensin dapat masuk
dalam silinder
|
8
|
Saluran buang
|
untuk
mengeluarkan gas-gas buang yang dihubungkan dengan knalpot
|
9
|
Ruang engkol (carter)
|
untuk oli
pelumas dan ruang gerak sumbu engkol
|
10
|
Katup masuk
|
untuk
mengatur pemasukan bensin dan udara ke dalam silinder yang digerakkan poros
nok dan ditutup oleh pegas katup
|
11
|
Katup buang
|
untuk
mengatur pembuangan gas-gas bekas pembakaran yang digerakkan oleh poros nok
dan ditutup oleh pegas katup sebagaimana halnya pada katup masuk
|
12
|
Sistem pengapian
|
untuk
membangkitkan bunga api listrik pada busi yang digunakan untuk keperluan
pembakaran bahan bakar di dalam silinder
|
13
|
Poros nok
|
untük membuka katup masuk dan katup
keluar yang digerakkan oleh timing gear melalui sabuk gilir atau rantai
keting.
|
b.
Motor
Bensin
No
|
Nama
|
Deskripsi
|
1
|
Silinder
|
tempat untuk berlangsungnya
proses atau siklus dari motor.
|
2
|
Torak
|
untuk mengubah gerakan
bolak-balik menjadi gerakan isap dan tekan, juga sebaliknya untuk mengubah tekanan
pembakaran menjadi tenaga mekanik (gerak bolak- balik).
|
3
|
Pena torak
|
untuk
menghubungkan torak dengan batang torak
|
4
|
Pena engkol
|
untuk menghubungkan poros engkol
dengan batang torak.
|
5
|
Poros engkol
|
untuk mengubah gerak bolak-balik
torak menjadi gerak putar pada sumbu utama motor.
|
6
|
Batang torak
|
untuk meneruskan gaya dari torak ke
poros engkol.
|
7
|
Saluran masuk
|
yaitu
saluran udara dan bensin dapat masuk
dalam silinder
|
8
|
Saluran buang
|
untuk
mengeluarkan gas-gas buang yang dihubungkan dengan knalpot
|
9
|
Busi
|
untuk
memulainya pembakaran bahan bakar di dalam silinder dengan bunga api listrik
yang meloncat dari elektrode tengah ke elektrode sisi.
|
10
|
Ruang engkol (carter)
|
untuk oli
pelumas dan ruang gerak sumbu engkol
|
11
|
Karburator
|
untuk mencampur
bahan bakar (bensin) dengan udara
|
12
|
Katup masuk
|
untuk
mengatur pemasukan bensin dan udara ke dalam silinder yang digerakkan poros
nok dan ditutup oleh pegas katup
|
13
|
Katup buang
|
untuk
mengatur pembuangan gas-gas bekas pembakaran yang digerakkan oleh poros nok
dan ditutup oleh pegas katup sebagaimana halnya pada katup masuk
|
14
|
Sistem pengapian
|
untuk
membangkitkan bunga api listrik pada busi yang digunakan untuk keperluan
pembakaran bahan bakar di dalam silinder
|
15
|
Poros nok
|
untük membuka katup masuk dan katup
keluar yang digerakkan oleh timing gear melalui sabuk gilir atau rantai
keting.
|
4.2 Pembahasan
Motor bakar dibagi menjadi 2 jenis jika ditinjau dari
jenis bahan bakarnya, yaitu motor bakar bensin dan diesel. Perbedaan yang
paling dominan diantara keduanya adalah pada proses kompresinya. Motor bakar
bensin melakukan proses pembakaran dengan bantuan percikan bunga api dari listrik pada busi, sedangkan motor bakar
diesel mengandalkan suhu dan tekanan tinggi untuk membakar bahan bakar.
Pada motor bakar diesel, tekanan tinggi diperoleh dari
udara yang dikompresi untuk memulai pembakaran. Dengan perbandingan yang
mencapai 20:1 maka tekanan dan suhunya akan naik sehingga pembakaran di ruang
kompresi pun dapat terjadi. Suhu pembakaran di dalam silinder piston dapat
mencapai 500 derajat celcius, sedangkan udara untuk kompresi didapat melalui
nozle bersamaan dengan masuknya bahan bakar. Dalam motor bakar bensin, kompresi
terjadi dengan bantuan bunga api yang dipercikkan busi, sedangkan udara untuk
kompresi diperoleh dari saluran udara pada karburator yang mencampurkan udara
dengan bahan bakar sebelum dimasukkan ke dalam silinder untuk dikompresi.
Desain mesin motor bakar diesel akan jauh lebih besar dan
berat dibanding pada motor bakar bensin
yang dimaksudkan agar mesin kuat dalam menahan goncangan dan pembakaran tingkat tinggi oleh mesin. Satuan
tenaga pada mesin diesel adalah HP (Horse Power), atau orang lebih mengenalnya
dengan sebutan PK (Power Kuda). kata kuda dipakai sebagai satuan karena kuda
mempunyai kekuatan yang luar biasa dan tidak mudah lelah, istilah itupun
dimaksudkan untuk mesin diesel yang kuat dan bandel meskipun menggunakan suhu
dan tekanan yang tinggi dalam proses pembakarannya. Dalam kualitas yang sama, motor bakar diesel
akan menghasilkan tenaga lebih besar karena tahan terhadap panas dan tekanan
sehingga dapat melakukan pembakaran yang lebih besar, berbeda dengan motor
bakar bensin yang akan langsung rusak jika mendapat tekanan dan panas yang
tinggi. Mesin diesel juga dapat dirombak dan dimodifikasi agar menghasilkan
tenaga yang lebih tinggi dengan biaya murah. Sedangkan kekurangannya dibanding
motor bakar bensin adalah pada suaranya yang bising, terkadang menimbulkan asap
hitam pekat karena ring oli pada piston akan lebih mudah rusak yang banyak
serta bobot mesin yang sangat berat. Bahan bakar yang digunakan pada motor
bakar diesel jauh lebih irit dibandingkan dengan motor bahan bakar bensin
karena pada motor bakar diesel pembakaran dilakukan dengan cara dikabutkan oleh
injeksi.
V.
KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat diambil dalam praktikum kali ini yaitu :
1.
Berdasarkan
penyalaan bahan bakarnya motor dibedakan menjadi 2 yaitu motor bensin dan motor
diesel.
2.
Sistem
penyalaan motor bakar bensin adalah menggunakan busi sedangkan motor bakar
diesel menggunakan prinsip panas dan tekanan tinggi untuk menghasilkan daya
ledak.
3.
Motor
bakar diesel lebih tahan lama dan sistem perawatan nya lebih mudah.
4.
Motor
bakar diesel lebih banyak menghasil kan tenaga dari pada motor bakar bensin
DAFTAR
PUSTAKA
Arismunandar,
W. dan K. Tsuda. 1986. Motor Diesel Putaran
Tinggi. Cetakan Keenam.
PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Carey,
David. 1968. How It Work: The Locomotive. England : Ladybird Ltd.
Loughborough.
Haryono, 1995, Uraian Praktis Mengenal Motor Bakar.
Semarang: CV.
Aneka Ilmu.
Munandar,
Aris. 1979. Motor Diesel Putaran Tinggi. Pradnya Paramita. Jakarta.
Saleh, Marie r.a.
Tasliman.
2001. Naskah Ajar untuk Mata Kuliah Motor Bakar dan Traktor.
http://syairpuisiku.wordpress.com. Diakses
pada tanggal 27
September 2015.
LAMPIRAN
Motor Bakar Bensin
1 komentar:
Click here for komentarMascot Casino Hotel - Mapyro
Find 강릉 출장마사지 your way around the 대전광역 출장샵 casino, 익산 출장안마 find where everything is located 경주 출장샵 and 양산 출장마사지 what's new in the Mascot Casino Hotel. Rating: 6.1/10 · 943 reviews
ConversionConversion EmoticonEmoticon